Pendidikan
Anak dalam Islam
Pendidikan
anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita
dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk
pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan
terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara
langsung.
Seorang
pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya
tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan
putra-putri islam.
Tentang perkara ini, Allah azza wa jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam
Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
“Setiap di
antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk
itu tidak bisa tidak seorang guru atau
orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta
bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah SAW.
Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
· Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada
Anak
Suatu
hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila
seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan
akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan
akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka. Allah SWT
berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang
Allah kehendaki” (An- Nisa: 48)
Oleh karena itu, di dalam Al-Quran pula Allah kisahkan
nasehat Luqman kepada anaknya. Salah satunya berbunyi,
“Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13).
Rasulullah
SAW sendiri telah memberikan contoh penanaman aqidah yang kokoh ini ketika
beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin Abbas ra. dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang hasan:
"Ibnu Abbas bercerita,“Pada suatu hari
aku pernah berboncengan di belakang Nabi (di atas kendaraan), beliau berkata
kepadaku: “Wahai anak, aku akan mengajari engkau beberapa kalimat: Jagalah
Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati
Allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Jika engkau
meminta tolong, minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah. kalaupun seluruh umat
(jin dan manusia) berkumpul untuk memberikan satu pemberian yang bermanfaat
kepadamu, tidak akan bermanfaat hal itu bagimu, kecuali jika itu telah
ditetapkan Allah (akan bermanfaat bagimu). Ketahuilah. kalaupun seluruh umat
(jin dan manusia)berkumpul untuk mencelakakan kamu, tidak akan mampu
mencelakakanmu sedikitpun, kecuali jika itu telah ditetapkan Allah (akan sampai
dan mencelakakanmu). Pena telah diangkat, dan telah kering lembaran-lembaran”.
Perkara-perkara
yang diajarkan oleh Rasulllah SAW kepada Ibnu Abbas di atas adalah perkara
tauhid.Termasuk aqidah yang perlu ditanamkan kepada anak sejak dini adalah
tentang dimana Allah berada. Ini sangat penting, karena banyak kaum muslimin
yang salah dalam perkara ini. Sebagian mengatakan bahwa Allah ada dimana-mana.
Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah ada di hati kita, dan beragam pendapat
lainnya.
· Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah
Hendaknya
sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai
dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tatacara
bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Shalatlah
kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari).
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka
berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun
(bila tidak mau shalat-pen)” (Shahih. Lihat Shahih Shahihil Jami’ karya
Al-Albani).
Bila
mereka telah bisa menjaga ketertiban dalam shalat, maka ajak pula mereka untuk
menghadiri shalat berjama’ah di masjid. Dengan melatih mereka dari dini, insya
Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
· Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir
yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai
dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk
shalat. Dan menyediakan guru khusus / mengikuti TPQ bagi mereka yang mengajari
tajwid, menghafal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir
sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghafalkannya, seperti doa ketika makan,
keluar masuk WC dan lain-lain.
· Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq
yang Mulia
Ajarilah
anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan
basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll. Begitu pula
dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan
bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua
dan sayang kepada yang lebih muda, serta beragam akhlaq lainnya.
· Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang
Diharamkan
Hendaknya
anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau
bahkan diharamkan, seperti ber judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang
lain, zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.
Demikianlah
beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik
anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam
pendidikan mereka terhadap anak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk
selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih
sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar
kesalahan mereka.
Semoga anak-anak
kita, serta kita semua senantiasa dilindungi dari syetan yang menyesatkan dan
kita selalu dituntun agar tetap berada dalam jalan yang diridhoi oleh Allah
SWT. Wallahu a’lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar