"SALING BERBAGI DAN MENGASIHI MENCARI RIDHO ILLAHI"

Tips Mendidik Anak Yang Sulit Diatur

Tips Mendidik Anak Yang Sulit Diatur
            Sebagai orangtua, Anda akan merasa sangat pusing saat menghadapi anak yang sulit diatur. Gara-gara hal itu, biasanya Anda malah akan memarahi anak. Padahal sebenarnya ada cara efektif dan kreatif agar si kecil tidak lagi semaunya sendiri.
            Menurut salah seorang ibu rumah tangga, semua persoalan yang terjadi pada anak, sebenarnya awalnya karena orangtua juga.
            Contohnya jika anak suka melawan, biasanya hal itu
karena orangtuanya terlalu galak. Kalau anak manja, hmmm, Anda sebaiknya pikir lagi, siapa yang awalnya memanjakan anak.
            Seorang ibu itu mengatakan, seharusnya orangtua jangan cepat menghakimi jika anak melakukan sesuatu hal yang menurut Anda salah. Sebagai orangtua, Anda juga harus melihat dari kacamata anak.
            Untuk anak yang sulit diatur, Ibu itu punya cara jitu untuk mengatasinya. Hal yang perlu dilakukan agar anak tak lagi semaunya sendiri adalah dengan membangun mental konsekuen sejak dini. Apa maksudnya?
            "Buat aturan bersama-sama,    dalam membuat aturan bersama ini tentu saja anak harus dilibatkan. Jika Anda ibu bekerja, ajak juga orang yang mengasuh anak sehari-hari, entah itu sang nenek atau pengasuh.
            "Misalnya kalau anak minta dibelikan game. Buat dulu aturannya bersama-sama kapan boleh main game," tuturnya.
            Saat membuat aturan tersebut, anak juga perlu diajarkan disiplin. Contohnya, kalau anak tidak mengikuti aturan yang sebenarnya sudah ia sepakati itu, apa konsekuensinya. Konsekuensi tersebut tentunya juga harus dibuat bersama-sama dengan anak.
            Dengan melibatkan dia, si kecil akan merasa orangtuanya tidak semauanya sendiri. Anak juga seperti memiliki kekuasaan, karena dia ikut terlibat dalam pembuatan aturan tersebut.
            Sebagai orangtua, menurut si ibu, Anda juga perlu membangun mental juang anak. Hal ini agar anak mau berusaha meraih sesuatu yang diinginkannya.
            Selama ini, anak menjadi manja karena memang orangtua lah yang memanjakan mereka. Apalagi orangtua yang bekerja. Mereka kerap merasa bersalah karena sudah menghabiskan waktunya berjam-jam di luar rumah, bukan dengan anak. Saat libur tiba, anak minta sesuatu, orangtua cenderung memberikannya, tanpa perlu si anak mengerti artinya berusaha.
            Bagaimana caranya membangun mental juang anak? Ibu itu telah mempraktekkannya pada anaknya sendiri. Ia membuat daftar kebaikan atau kepintaran yang telah dilakukan anak-anaknya dalam sepekan. Ibu dua anak itu tidak lupa menyediakan hadiah untuk anak-anaknya saat mereka mampu dan mau melakukan hal-hal baik tersebut.
            Daftar kebaikan atau kepintaran ini ditulis oleh si anak sendiri. Setiap pulang bekerja, si ibu akan bertanya pada anaknya, apa yang sudah si anak lakukan hari ini. Misalnya saja, mau makan sayur, bisa memakai sepatu sendiri, bisa makan sendiri, dan lain-lain.
            Hadiah yang diberikan pada anak tidak perlu mahal-mahal. Mainan atau buku bacaan sesuai keinginannya bisa jadi salah satu contoh hadiah untuk anak.
            "Menulis hal-hal baik ini juga termasuk salah satu cara membangun kepercayaan diri anak. Hargai hal-hal kecil yang dilakukan anak, berikan pujian,"

Tidak ada komentar: